Mengelola Majalah pada dasarnya sama dengan mengelola media cetak lain.
Demikian juga soal job descriptions-nya. Ada dua bagian besar sebuah
penerbitan pers atau media massa: Bagian Redaksi (Editor Department)
dan Bagian Pemasaran atau Bagian Usaha (Business Department).
Bagian Redaksi dipimpin oleh Pemimpin Redaksi. Bagian Pemasaran dipimpin olen Manajer Pemasaran atau Pemimpin Usaha. Di atas keduanya adalah Pemimpin Umum (General Manager).
Bagian Redaksi dipimpin oleh Pemimpin Redaksi. Bagian Pemasaran dipimpin olen Manajer Pemasaran atau Pemimpin Usaha. Di atas keduanya adalah Pemimpin Umum (General Manager).
Bagian Redaksi tugasnya meliput,
menyusun, menulis, atau menyajikan informasi berupa berita, opini,
atau feature. Orang-orangnya disebut wartawan. Redaksi merupakan
merupakan sisi ideal sebuah media atau penerbitan pers yang menjalankan
visi, misi, atau idealisme media.
Bagian Redaksi dikepalai oleh
seorang Pemimpin Redaksi. Di bawah Pemred biasanya ada Wakil Pemred
yang bertugas sebagai pelaksana tugas dan penanggungjawab sehari-hari
di bagian redaksi.
Pemred/Wapemred membawahkan seorang atau lebih
Redaktur Pelaksana yang mengkoordinasi para Redaktur (Editor),
Koordinator Reporter (jika diperlukan), para Reporter dan Fotografer,
Koresponden, dan Kontributor. Termasuk Kontributor adalah para penulis
lepas (artikel) dan kolomnis.
Di Bagian Redaksi ada pula yang
disebut Dewan Redaksi atau Penasihat Redaksi. Biasanya terdiri dari
Pemred, Wapemred, Redpel, Pemimpin Usaha, dan orang-orang yang dipilih
menjadi penasihat bidang keredaksian. Ada pula yang disebut Staf Ahli
atau Redaktur Ahli, yakni orang-orang yang memiliki keahlian di bidang
keilmuwan tertentu yang sewaktu-waktu masukan atau pendapatnya sangat
dibutuhkan redaksi untuk kepentingan pemberitaan atau analisis berita.
Bagian
lain yang terkait dengan bidang keredaksian adalah Redaktur Pracetak
yang membidangi tugas Desain Grafis (Setting, Lay Out, dan Artistik)
serta Perpustakaan dan Dokumentasi. Dalam hal tertentu, bagian
Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dapat masuk ke bagian Redaksi.
1. Dewan Redaksi
Dewan
Redaksi biasanya beranggotakan Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan
Wakilnya, Redaktur Pelaksana, dan orang-orang yang dipandang kompeten
menjadi penasihat bagian redaksi. Dewan Redaksi bertugas memberi masukan
kepada jajaran redaksi dalam melaksanakan pekerjaan redaksional. Dewan
Redaksi pula yang mengatasi permasalahan penting redaksional, misalnya
menyangkut berita yang sangat sensitif atau sesuai-tidaknya berita
yang dibuat tersebut dengan visi dan misi penerbitan yang sudah
disepakati.
2. Pemimpin Umum (General Manager)
Ia
bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke
dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya
terhadap hukum kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi
penerbitan (redaksional) dan kepada Pemimpin Usaha sepanjang menyangkut
pengusahaan penerbitan.
3. Pemimpin Redaksi
Pemimpin
Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan
aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh
rubrik media massa yang dipimpinnya. Di suratkabar mana pun, Pemimpin
Redaksi menetapkan kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan
redaksional. Ia bertindak sebagai jenderal atau komandan yang perintah
atau kebijakannya harus dipatuhi bawahannya. Kewenangan itu dimiliki
kaena ia harus bertanggung jawab jika pemberitaan medianya digugat
pihak lain.
Pemimpin Redaksi juga bertanggung jawab atas
penulisan dan isi Tajukrencana (Editorial) yang merupakan opini redaksi
(Desk opinion). Jika Pemred berhalangan menulisnya, lazim pula tajuk
dibuat oleh Redaktur Pelaksana, salah seorang anggota Dewan Redaksi,
salah seorang Redaktur, bahkan seorang Reporter atau siapa pun dengan
seizin dan sepengetahuan Pemimpin Redaksi yang mampu menulisnya dengan
menyuarakan pendapat korannya mengenai suatu masalah aktual.
4. Redaktur Pelaksana
Di
bawah Pemred biasanya ada Redaktur Pelaksana (Managing Editor).
Tanggung jawabnya hampir sama dengan Pemred/Wapemred, namun lebih
bersifat teknis. Dialah yang memimpin langsung aktivitas peliputan dan
pembuatan berita oleh para reporter dan editor.
5. Redaktur
Redaktur
(editor) sebuah penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas
utamanya adalah melakukan editing atau penyuntingan, yakni aktivitas
penyeleksian dan perbaikan naskah yang akan dimuat atau disiarkan. Di
internal redaksi, mereka disebut Redaktur Desk (Desk Editor), Redaktur
Bidang, atau Redaktur Halaman karena bertanggung jawab penuh atas isi
rubrik tertentu dan editingnya. Seorang redaktur biasanya menangani satu
rubrik, misalnya rubrik ekonomi, luar negeri, olahraga, dsb. Karena
itu ia dikenal pula dengan sebutan "Jabrik" atau penanggung jawab
rubrik.
6. Redaktur Pracetak
Setingkat dengan
Redaktur/Editor adalah Redaktur Pracetak atau Redaktur Artistik. Ia
bertanggung jawab menangani "Naskah Siap Cetak" (All In Hand/All Up)
dari para redaktur, yaitu semua naskah berita yang sudah diturunkan ke
percetakan dan sudah diset bersih, desain cover dan perwajahan
(tataletak, lay out, artistik), dan hal-ihwal sebelum koran dicetak.
Bagian
lain di yang berada di bawah koordinasi Redaktur Pracetak adalah
Setter atau juruketik naskah. Ia bertugas mengetik naskah yang akan
dimuat. Ada pula Korektor yang bertugas mengoreksi (membetulkan)
kesalahan ketik pada naskah yang siap cetak.
7. Reporter
Di
bawah para editor adalah para Reporter. Mereka merupakan "prajurit" di
bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya,
merupakan tugas pokoknya.
8. Fotografer
Fotografer
(wartawan foto atau jurupotret) tugasnya mengambil gambar peristiwa
atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan
berita yang dibuat wartawan tulis. Ia merupakan mitra kerja yang
setaraf dengan wartawan tulisa (reporter).
Jika tugas wartawan
tulis menghasilkan karya jurnalistik berupa tulisan berita, opini, atau
feature, maka fotografer menghasilkan Foto Jurnalistik (Journalistic
Photography, Photographic Communications). Fotografer menyampaikan
informasi atau pesan melalui gambar yang ia potret. Fungsi foto
jurnalistik antara lain menginformasikan (to inform), meyakinkan (to
persuade), dan menghibur (to entertain).
9. Koresponden
Selain
reporter, media massa biasanya memiliki pula Koresponden
(correspondent) atau wartawan daerah, yaitu wartawan yang ditempatkan di
negara lain atau di kota lain (daerah), di luar wilayah di mana media
massanya berpusat.
10. Kontributor
Kontributur atau
penyumbang naskah/tulisan secara struktural tidak tercantum dalam
struktur organisasi redaksi. Ia terlibat di bagian redaksi secara
fungsional. Termasuk kontributor adalah para penulis artikel, kolomnis,
dan karikaturis. Para sastrawan juga menjadi kontributor ketika mereka
mengirimkan karya sastranya (puisi, cerpen, esei) ke sebuah media
massa.
Wartawan Lepas (Freelance Journalist) juga termasuk
kontributor. Wartawan Lepas adalah wartawan yang tidak terikat pada
media massa tertentu, sehingga bebas mengirimkan berita untuk dimuat di
media mana saja, dan menerima honorarium atas tulisannya yang dimuat.
Termasuk
kontributor adalah Wartawan Pembantu (Stringer). Ia bekerja untuk
sebuah perusahaan pers, namun tidak menjadi karyawan tetap perusahaan
tersebut. Ia menerima honorarium atas tulisan yang dikirim atau dimuat.
11. Bidang Pendukung Redaksi
Bagian
yang tak kalah pentingnya untuk membantu kelancaran kerja redaksi
adalah bagian Perpustakaan dan Dokumentasi serta bagian Penelitian dan
Pengembangan (Litbang). Litbang memantau perkembangan sebuah penerbitan,
survei pembaca, dan memberikan masukan-masukan bagi pengembangan
redaksional dan bagian lainnya, termasuk pembinaan dan pengembangan
kualitas sumber daya manusia
12. Bagian Usaha (Business Department)
Bertugas
menyebarluaskan media massa, yakni melakukan pemasaran (marketing)
atau penjualan (saling) media massa. Bagian ini merupakan sisi
komersial meliputi sirkulasi/distribusi, iklan, dan promosi.
Biasanya,
bagian pemasaran dipimpin oleh seorang Pemimpin Perusahaan atau
seorang Manajer Pemasaran (Marketing Manager) yang membawahkan Manajer
Sirkulasi, Manajer Iklan, dan Manajer Promosi.